Kamis, 22 Mei 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP

    Satuan Pendidikan            : SMA
    Mata Pelajaran                  :  IPA (Biologi)
    Kelas/Semester                  :  Kelas X
    Materi Pembelajaran        : Mengenal Dunia Hewan
   Alokasi Waktu                    :  4 x 40 menit


KOMPETENSI INTI
1.      Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
2.      Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.



KOMPETENSI DASAR 
3.8  Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

4.8  Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas jaringan penyusun tubuh hewan dan perannya pada berbagai aspek kehidupan dalam bentuk laporan tertulis.

I.                   Indikator
 Kognitif
1.      Menggolongkan Animalia berdasarkan sistem klasifikasi.
2.      Membedakan hewan Vertebrata dan Invertebrata.
3.      Menggolongkan hewan Vertebrata dan Invertebrata.
4.      Membedakan struktur tubuh antara hewan Vertebrata dan Invertebrata.
5.      Membandingkan berbagai filum pada Animalia.
6.      Menentukan ciri-ciri umum Animalia.
7.      Mengelompokan keanekaragaman Animalia.

II.                Psikomotor
Melakukan pengamatan untuk mengetahui struktur jaringan penyusun tubuh hewan dengan menggunakan charta.

I.                   Tujuan
1.      Siswa dapat menggolongkan Animalia berdasarkan sistem klasifikasi.
2.      Siswa dapat membedakan hewan vertebrata dan avertebrata.
3.      Siswa dapat menggolongkan hewan Vertebrata dan Avertebrata
4.      Siswa dapat membedakan struktur tubuh antara antara hewan Vertebrata dan Avertemrata.
5.      Siswa dapat membandingkan berbagai filum pada Animalia.
6.      Siswa dapat menentukan ciri-ciri umum Animalia.
7.      Siswa dapat mengelompokan keanekaragaman Animalia.

II.                Materi Bahan Ajar

A.      Pengertian Klasifikasi

Klasifikasi adalah kegiatan mengelompokkan hewan-hewan setelah diidentifikasi, dideterminasi, dan diberi nama ke dalam jenjang takson dan tingkat kategori tertentu. Yang dimaksud dengan jenjang takson adalah urut-urutan tingkat taksonomi mulai dari tingkat tinggi ke tingkat yang lebih rendah dengan mengikuti aturan yang dibuat oleh Calolus Linneus, yaitu ada enam jenjang takson utama : filum, kelas, ordo, famili, genus, spesies, sedangkan tingkat kategori adalah nama-nama yang mengisi pada setiap jenjang takson yang bersesuaian tersebut.
Dalam klasifikasi makhluk hidup dalam hal ini hewan, ada aturan tata nama dalam memberikan nama ilmiah suatu organisme. Aturan tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Penulisan nama spesies adalah mengikuti pola aturan binomial, yaitu terdiri dua kata.
b.      Penulisan dua kata tersebut, untuk kata pertama huruf pertama harus dengan huruf kapital sedangkan kata kedua huruf pertamanya tidak boleh kapital.
c.       Kata pertama adalah nama genus, sedangkan nama kedua adalah nama petunjuk spesiesnya.
d.      Penulisan nama spesies harus dibedakan dengan penulisan kata-kata lain didalam kalimat, yaitu dengan mencetak miring, menebalkan atau diberi garis bawah.



B.       Hewan Avertebrata

Kelompok avertebrata terdiri atas filum-filum berikut :
1.      Filum Porifera
Nama   Porifera  berasal dari bahasa latin,  porus  yang berarti lubang, dan ferre yang berarti membawa atau mempunyai. Porifera adalah salah satu contoh Avertebrata. Berdasarkan asal katanya, Porifera ini merupakan kelompok hewan yang mempunyai pori.
Ciri-ciri Filum Porifera
1.      Tubuh tidak bisa bergerak aktif dan melekat di dasar perairan.
2.      Kerangka tubuh tersusun dari zat kapur, silikat, atau spongin.
3.      Memiliki daya regenerasi yang tinggi.
4.      Belum memiliki organ, jaringan saraf, ataupun mulut.
5.      Makanan diperoleh dengan mengalirkan air melalui ostium ke dalam spongosoel. Sisa pencernaan juga dikeluarkan melalui ostium.
6.      Reproduksi secara seksual ataupun aseksual.

Klasifikasi Filum Porifera
Porifera dapat dikelompokkan berdasarkan tipe saluran air ataupun jenis zat penyusun rangka tubuh.
a.       Tipe Saluran Air
Porifera memiliki tiga tipe saluran air, yaitu askon, sikon, dan leukon.
b.      Jenis Zat Penyusun Rangka Tubuh
Berdasarkan jenis zat penyusun rangka tubuhnya, porifera dapat dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Calcarea, Hexactinelida, dan Demospongiae

Peranan Porifera
Karena rangka tubuhnya, porifera dapat dimanfaatkan sebagai alat pembersih (penggosok) alami ataupun sebagai pengisi jok (tempat duduk) kendaraan bermotor. Spons menghasilkan senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai bahan obat-obatan. Spons Petrosia contegnatta menghasilkan senyawa untuk obat antikanker, sedangkan obat antiasma diambil dari Cymbacela.


2.      Filum Coelenterata
Filum Coelenterata disebut juga hewan berongga atau hewan karang. Pada umumnya, hewan tersebut hidup di laut.
Ciri-ciri Filum Coelenterata
1.      Merupakan hewan triploblastik.
2.      Pada umumnya bertipe simetri radial.
3.      Sistem saraf jala atau sistem saraf difus.
4.      Reproduksi secara seksual dan aseksual (tunas).
5.      Pencernaan makanan secara intraseluler dan ekstraseluler di dalam rongga gastrovaskuler (usus).
6.      Bentuk tubuh ada dua macam, yaitu polip dan medusa.

Klasifikasi Filum Coelenterata
Filum Coelenterata terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.
Peranan Filum Coelenterata
a.       Melindungi pantai terhadap abrasi pantai.
b.      Sebagai tempat perkembangbiakan dan perlindungan ikan.
c.       Dapat dibuat menjadi perhiasan.
d.      Sebagai daya tarik wisata bahari.
e.       Digunakan sebagai bahan baku pembuatan landasan pesawat terbang.

3.      Filum Platyhelminthes
Filum Platyhelminthes merupakan filum cacing yang tingkatannya paling rendah.
Ciri-ciri Filum Platyhelminthes
1.      Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen.
2.      Umumnya, golongan cacing pipih hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain.
3.      Cacing golongan ini sangat sensitif terhadap cahaya.

Klasifikasi Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes dapat dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Turbellaria (cacing bulu getar), Trematoda (cacing hisap), Monogenea, dan Cestoda (cacing pita).


Peranan Filum Platyhelminthes
Sebagaian besar cacing pipih merupakan parasit penyebab berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Misalnya cacing darah Schistostoma yang menyebabkan penyakit skistostomiasis pada manusia.

4.      Filum Nemathelminthes
Filum Nemathelminthes atau Nematoda berarti cacing gilig.
Ciri-ciri Filum Nemathelminthes
1.      Tubuh berbentuk bulat panjang seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
2.      Memiliki rongga tubuh semu, sehingga disebut sebagai hewan pseudoselomata.
3.      Memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis
4.      Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri dari enzim pencernaan yang berasal dari inangnya.
5.      Mulut terdapat pada ujung anterior.

Klasifikasi Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora
Peranan Filum Nemathelminthes
Sebagaian besar cacing gilig hidup bebas, sedangkan yang bersifat parasit telah menyebabkan berbagai penyakit yang diderita oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Infeksi oleh jenis cacing gilig sangat dipengaruhi oleh keadaan sanitasi.
                                                         
5.      Filum Annelida
Filum Annelida disebut juga cacing bersegmen.
Ciri-ciri Filum Annelida
1.      Merupakan hewan triploblastik selomata.
2.      Tubuh simetri bilateral.
3.      Tubuh bersegmen tipe metameri.
4.      Permukaan tubuhnya tertutup kutikula.
5.      Sistem pencernaan makanan sempurna.
6.      Sistem ekskresi terdiri atas nefridium.

Klasifikasi Filum Annelida
Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.
Peranan Filum Annelida
Beberapa jenis annelida mengandung protein yang tinggi. Oleh karena itu, beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai bahan makanan, misalnya cacing wawo,dan palolo.

6.      Filum Mollusca
Sesuai dengan namanya, Mollusca berarti hewan bertubuh lunak.
Ciri-ciri Filum Mollusca
a.       Merupakan hewan triploblastik.
b.      Tubuh bertipe simetri bilateral.
c.       Tubuh tidak bersegmen.
d.      Memiliki mantel yang dapat membuat cangkang dari kalsium karbonat dan kelenjar lendir.
e.       Sistem pencernaan sempurna.
f.       Alat ekskresi berupa ginjal.

Klasifikasi Filum Mollusca
Filum Mollusca dapat dikelompokkan berdasarkan macam cangkang, sifat kaki dan insang menjadi lima kelas yaitu Amphineura, Scapopoda, Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
Peranan Filum Mollusca
a.       Bahan Makanan. Contoh : Cumi – cumi , Tiram.
b.      Obat – obatan. Contoh : Cangkang Kerang.
c.       Penghasil Mutiara. Contoh : Kerang Mutiara.
d.      Cindera mata. Contoh : Cangkang kerang.
e.       Merusak tanaman budidaya. Contoh : Bekicot
f.       Vektor penyakit. Contoh : Siput air.

7.      Filum Echinodermata
Echinodermata berarti hewan berkulit duri.
Ciri-ciri Filum Echinodermata :
a.       Memiliki sistem pencernaan yang sempurna
b.      Sistem gerak dengan menggunakan kaki ambulakral
c.       Memiliki 5 lengan
d.      Memiliki kemampuan autotomi.
Klasifikasi Filum Echinodermata
Filum Echinodermata terbagi dalam lima kelas, yaitu Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holothuroidea.
Peranan Filum Echinodermata
Dapat dimanfaatkan sebagai makanan (kerupuk teripang) dan sebagai barang hiasan. Anggota hewan ini berperan sebagai barang hiasan. Anggota hewan ini berperan sebagai pemakan bangkai. Bangkai di laut sehingga dapat membantu dalam menjaga kebersihan laut.

8.      Filum Arthropoda
Filum Arthropoda merupakan filum terbesar di dalam kingdom Animalia. Arthropoda berarti hewan yang memiliki kaki beruas-ruas.
Ciri-ciri Filum Arthropoda
a.       Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen).
b.      Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar dari kitin.
c.       Alat pencernaan sempurna.
d.      Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal (punggung) rongga tubuh.
e.       Sistem saraf berupa tangga tali.
f.       Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau.
g.      Alat reproduksi, biasanya terpisah.
h.      Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam tubuh).
Klasifikasi Filum Arthropoda
Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu:
1.      Kelas Crustacea (golongan udang).
2.      Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).
3.      Kelas Myriapoda (golongan luwing).
4.      Kelas Insecta (serangga).
Peranan Filum Arthropoda
a.       Menghasilkan madu untuk bahan makanan ataupun obat
b.      Membantu penyerbukan tumbuhan
c.       Mengancurkan baan bangunan yang terbuat dari kayu
d.      Parasit pada tubuh manusia,hewan, tumbuhan.
C.       Hewan Vertebrata

Hewan vertebrata atau dalam bahasa sehari-hari dikenal hewan bertulang belakang ini merupakan klasifikasi spesies hewan yang berada disekitar kita. Salah satu bentuk pengelompokan jenis hewan yang kita kenal yakni berdasarkan keberadaan tulang belakang pada struktur anatomi tubuhnya.
Tulang belakang disini berasal dari i perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Masa notokorda ini terjadi hanya terjadi pada masa vertebrata masih menjadi embrionik, yang kemudian setelah dewasa, akan mengalami proses pembentukan tulang yang menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).
Struktur tulang belakang yang dimiliki oleh hewan vertebrata ini, memiliki ciri-ciri khas yang pada umumnya dimiliki oleh setiap speciesnya seperti berikut :
·         Bagian tubuh memiliki notokord, yang berguna sebagai kerangka yang berbentuk batangan keras tetapi lentur (dapat bergerak).
·         Letak notokord berada di antara saluran pencernaan dan tali saraf, yang berbentuk memanjang sampai mencapai sepanjang tubuh untuk  membentuk sumbu kerangka.
·         Memiliki tali saraf tunggal, dengan bentuk berlubang yang terletak pada dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
·         Hewan yang memiliki ekor dengan bentuk memanjang ke arah posterior kepada anus.
·         Memiliki celah faring.

Klasifikasi makhluk hidup yang merupakan jenis hewan vertebrata terbagi menjadi 5 kelas yang terdapat di muka bumi ini yaitu :

1. Pisces 
Pisces (ikan) merupakan klasifikasi hewan bertulang belakang yang memiliki habitat di air dengan sistem respirasi dengan insang. Seperti jenis biota laut, hewan pisces memiliki sirip yang berfungsi untuk pergerakan hewan pisces di dalam air, dengan dilengkapi gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Pisces termasuk kelompok hewan berdarah dingin (poikiloterm), yang berarti mampu menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungannya.
Pengelompokan jenis pisces ini berdasarkan tulangnya yaitu :
·         Ikan tulang rawan atau Chondrichthyes, contohnya : ikan pari, ikan hiu dan ikan cucut.
·         Ikan tulang keras atau Osteichthyes contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol, ikan hias

2. Amphibia
Berbeda dengan ikan air tawar, yang disebut hewan amphibia karena habitat hewan ini yang dapat hidup di 2 alam, yaitu darat dan air tapi tidak semua jenis Amphibia mampu hidup di dua tempat dalam hidupnya. Seperti jenis katak yaitu salamander dan caecilian ada yang hanya hidup di air atau di darat saja. Tapi pada umunya, tempat hidupnya secara keseluruhan berada dekat tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis.  Contoh : kodok, salamander, katak sawah

3. Reptelia
Reptil merupakan hewan vertebrata yang bergerak dengan cara melata. Memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin) yang berfungsi mencegah kekeringan. Species reptilia 3 ordo besar yaitu :
·         Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang)
·         Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik)
·         Crocodilia (bangsa buaya).

Pada jenis reptilia, pada bangsa kura-kura mempunyai cangkang (perisai) yang keras disebut dengan karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian bawah).
4. Aves
Aves (unggas) merupakan jenis hewan bertulang belakang yang memiliki ciri khusus yaitu tubuh yang berbulu melindungi tubuh dan untuk membentuk sayap digunakan untuk terbang. Aves termasuk dalam omoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Contohnya : burung merpati, ayam, bebek
5. Mamalia
Klasifikasi vertebrata merupakan spesies hewan yang memiliki kelenjar susu (mammae) yang berada pada daerah perut atau dada untuk menyusui anaknya. Tubuh hewan mamalia tertutupi bulu yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan. Hewan mamalia dianggap memiliki bagian dan fungsi otak yang lebih berkembang dari pada jenis hewan vertebrata lainnya. Contohnya : orang utan, kuda, gajah

Secara umum, pada klasifikasi hewan bertulang belakang tersebut, memiliki tulang tipe simetri bilateral dengan bagian organ yang berada di dalam dan dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus pada bagian otak dilindungi oleh tulang tengkorak (kranium). Hewan vertebrata tersusun dengan sistem organ tubuh yang lengkap yang mencakup sistem pencernaan, alat pernafasan, peredaran tertutup (melalui pembuluh darah) dan sistem reproduksi seperti anatomi tubuh manusia.

III.             Metode Pembelajaran
Model pembelajaran    : PBL
Metode pembelajaran : Diskusi dan Tanya jawab
IV.             Media, Alat dan Sumber Belajar
Media : menggunakan charta dan video dalam pembelajaran.
Alat dan Bahan :
1.      Leptop
2.      Spidol
3.      LCD
4.      Charta
Sumber Belajar :
1.      Buku paket
2.      LKS

V.                Langkah-langkah Pembelajaran.
PERTEMUAN 1
Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit )
1.      Guru menggali kemampuan siswa tentang apa itu klasifikasi? Animalia itu apa?, dengan memberikan beberapa pertanyaan.
2.      Guru dalam memberikian materi yang akan diajarkan dengan menggunakan charta dan video agar siswa dapat memahami materi dan dapat menemukan suatu masalah dalam pembelajaran.
3.      Guru memberikan manfaat mempelajari materi klasifikasi animalia sehingga siswa diharapkan mampu membedakan, mengklompokan, dan klasifikasi bermacam-macam animalia.
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
1.      Menampilkan gambar dan video untuk menggolongkan animalia berdasarkan klasifikasi.
2.      Membagi beberapa kelompok kecil, masing-masing kelompok berjumlah 2 orang,
3.      Memberikan LKS kepada masing-masing kelompok.
4.      Memberi waktu 5 menit untuk mendiskusikan dengan teman kelompok.
5.      Meminta masing-masing 3 kelompok untuk mempresentasikan didepan kelas, dan pemanggilan kelompok dilakukan secara acak oleh guru.
6.      Menginstruksikan masing-masing kelompok untuk menyimak dan memberikan sanggahan dan pertanyaan kepada kelompok yang mempresentasikan.
7.      Memberikan hasil klasifikasi dan pembahasan dalam diskusi.
8.      Membantu siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi tentang klasifikasi.
Kegiatan Penutup ( 10 menit )
1.      Guru dan siswa sama-sama menyimpulkan hasil diskusi materi penggolongan Animalia berdasarkan klasifikasi.
2.      Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil menjawab dan menganalisis dengan benar.
3.      Guru meminta siswa untuk mempelajari hewan Vertebrata dan Invertebrata.

PERTEMUAN 2
Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )
1.      Guru menggali kemampuan siswa tentang apa itu Vertebrata? Invertebrata itu apa?, dengan memberikan beberapa pertanyaan.
2.      Guru dalam memberikian materi yang akan diajarkan dengan menggunakan charta dan video agar siswa dapat memahami materi dan dapat menemukan suatu masalah dalam pembelajaran.
3.      Guru memberikan manfaat mempelajari materi Vertebrata dan Invertebrata sehingga siswa diharapkan mampu membedakan, mengklompokan, dan membedakan struktur tubuh.
Kegiatan Inti ( 60 Menit )
1.      Menampilkan gambar dan video untuk mengamati, menggolongkan membedakan hewan vertebrata dan Invertebrata.
2.      Membagi beberapa kelompok kecil, masing-masing kelompok berjumlah 2 orang,
3.      Memberikan LKS kepada masing-masing kelompok.
4.      Memberi waktu 5 menit untuk mendiskusikan dengan teman kelompok.
5.      Meminta masing-masing 3 kelompok untuk mempresentasikan didepan kelas, dan pemanggilan kelompok dilakukan secara acak oleh guru.
6.      Menginstruksikan masing-masing kelompok untuk menyimak dan memberikan sanggahan dan pertanyaan kepada kelompok yang mempresentasikan.
7.      Memberikan hasil dan pembahasan dalam diskusi tentang hewan vertebtara dan Invertebrata kepada siswa.
8.      Menyimpulkan hasil diskusi kepadasiswa, dan siswa disuruh menyimak.
Kegiatan Penutup ( 10 Menit )
1.      Guru dan siswa sama-sama menyimpulkan hasil diskusi materi Vertebrata dan Invertebrata.
2.      Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berhasil menjawab dan menganalisis dengan benar.

VI.             Penilaian
Uji kompetensi tertulis : Pre tes dan Pos tes.
Pedoman Pengamatan
         

Tingkat pengauasan kompetansi
=
Nilai Huruf
80-100%
32-40
A
75-79%
30-31,6
B+
70-74%
28-29,6
B
60-69%
24-27,6
C
50-59%
20-23,6
C+
25-49%
10-19,6
D
0-29%
0-9,6
E


                     Keterangan :
Amat Baik (A)      =    5
Sangat Baik(B+)   =    4
Baik (B)                =    3
Cukup Baik ( C+) =    2
Cukup (C)             =    1
Kurang ( D + E )   =    0


                                                                     Puwokwrto, ...................... 2014  
Mengetahui :                                                Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah



                 ________________________ __________________________